SAMARINDA (23/02) – Dalam upaya melestarikan dan meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Samarinda menggelar kegiatan Pengajian Tahfidzul Quran di Masjid Baitul Amin, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda. Kegiatan ini dihadiri oleh para penghafal Al-Quran dini, pengajar serta penanggung jawab kegiatan belajar mengajar di setiap Masjid Binaan Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Cabang (PC) LDII se-Kota Samarinda.

Diketahui, kegiatan ini diikuti oleh 150 peserta mulai usia 9 – 12 Tahun. Dalam kegiatan ini, para peserta mengikuti rangkaian kegiatan yang mencakup monitoring program, pengetesan hafalan, serta kajian mengenai isi dan makna Al-Qur’an. Tujuan utama acara ini adalah untuk meningkatkan kemampuan hafalan sekaligus memperdalam pemahaman terhadap pesan-pesan suci yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

Dalam sambutannya, Didik Winaryo, Wakil Ketua DPD LDII Kota Samarinda, mengungkapkan kegembiraannya terhadap terselenggaranya acara tersebut. “Kami sangat senang dan sangat mengapresiasi kepada pengajar-pengajar yang bisa menghadirkan peserta didiknya hari ini,” ujar Didik. Hal ini menunjukkan komitmen organisasi untuk terus mendukung peningkatan kualitas penghafal Al-Qur’an, khususnya di kalangan generasi penerus (generus) usia dini.

Dengan terselenggaranya acara ini, tidak hanya kuantitas penghafal yang bertambah, namun kualitas pemahaman terhadap isi Al-Qur’an pun semakin mendalam, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan keimanan masyarakat.

Didik Winaryo pun menambahkan, “Saya berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan berkembang, sehingga dapat mencapai tujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penghafal Al-Qur’an di daerah kita,” ujarnya. Harapan itu menggarisbawahi visi bersama untuk menjadikan kegiatan keagamaan sebagai fondasi penguatan spiritual serta pendidikan generus di Samarinda.

Training of Trainer Tahfidzul Quran

Selain Pengajian Tahfidzul Quran, dalam kesempatan tersebut pula juga dilaksanakan kajian ulang tentang tata cara pengajaran Materi Tahfidzul Quran di Masjid-masjid Binaan LDII di tingkat PAC.

Materi tersebut disampaikan kepada para pengajar dan penanggung jawab kegiatan belajar dan mengajar di tingkat kelurahan. Sebanyak 40 peserta ikut menerima materi yang disampaikan oleh Achmad Chudori.

Materi yang disampaikan antara lain tata cara pengajaran, metode pengajaran, serta simulasi pengajaran harian.

“Peran serta kita sebagai pengajar dan penanggung jawab untuk membantu adik-adik menjadi penghafal Al-Quran sangat penting mungkin ada anak yang punya bakat tetapi belum mengerti metode yang optimal untuk menyalurkan bakatnya, disinilah peran kita,” ujar Zaini Ferianto.

Gagah Triatmojo, salah satu peserta yang ikut dalam TOT tersebut menyampaikan tanggapannya, “Sangat mengapresiasi kepada penyelenggara, bahwa dengan penyampaian materi tadi kita jadi tahu bahwa selain pentingnya menghafal bacaan dari Al-Qur’an, mengetahui Isi dan Kandungan dari ayat yang dihafalkan juga merupakan komponen utama dalam Tahfidzul Qur’an.” ujar gagah.

Ia juga menambahkan harapan setelahnya nanti diaplikasikan, generasi muda LDII bisa menjadi penghafal Al-Quran yang bisa memahami Isi dan Kandungan serta bacaan Al-Qur’an. (Bening/Aqib/LINES).